 |
Oleh: Alwi Ahmad Sulthon |
Fenomena disruptive inovation kini semakin terniscayakan. Arusnya begitu
deras merasuki Indonesia dengan berbagai teknologi menyegarkan. Kedatangannya
tidak hanya menghasilkan inovasi baru yang melampaui batas normalitas manusia.
Ternyata Ia juga datang mendisrupsi bahkan merevisi sesuatu yang telah mapan.
Termasuk cara berpikir manusia yang sedang terarahkan pada kiblat yang baru.
Seakan-akan mengikuti kodrat teknologi, yaitu efisien, kalkulatif dan rasional
(Kasali, 2017).
Seiring berjalannya waktu kini teknologi telah menggantikan posisi-posisi
sentral pada banyak liniatur kehidupan dengan kemudahan-kemudahan yang secara
data, fakta dan logika memang layak diterima. Maka tidak heran jika peran
teknologi terus berkembang terverivikasi ke segala bidang mulai dari ekonomi,
sosial, politik bahkan pendidikan. Seperti yang terjadi pada sistem informasi
sekarang ini. Banyak perusahaan, lembaga, organisasi menyiapkan sistem
informasinya tidak dengan cara konvensional lagi. Jika dahulu sistem informasi
masih bersifat konvensional dengan pencatatan berkas hardcopy, kini mulai
terkomputerisasi sehingga semua akses informasi disajikan dalam basis web
ataupun android (Hayat dkk, 2014).
Peran dan Perkembangan Pesantren
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia.
Kemunculannya sangat erat dipahami oleh masyaratkat sebagai lembaga
pendidikan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam sebagai pedoman hidup, tafaqquh
fi al-din (Mastuhu,1994). Meskipun demikian, pesantren mempunyai karaktristik
berbeda, bila ditinjau dari sejarah pertumbuhan, komponen, pola adobsi dan pola
kehidupan. Dimana semuanya merupakan sebuah sistem yang berinovasi dalam
rangka pengembangan sistem transfer pengetahuan dari ranah konsep hingga ranah
praktik pada kader-kader bangsa (Soebahar, 2013).
Seiring berjalannya waktu pesantren terus mengalami penyesuaian.
Pesantren mahasiswa merupakan salah satu contoh era modernisasi yang mana
terjadi modifikasi dan evaluasai sistem. Nilai-nilai akulturasi pesantren dan kampus
pada dasarnya ialah akar budaya yang sama, yaitu sama-sama lembaga pendidikan,
hanya berbeda lingkunganya. Jika kedua ini dapat terintegrasikan dalam konteks
yang integral maka model atau sistem pedidikannya akan menjadi alternatif
pengembangan pendidikan di Indonesia (Suparyogo,2011).
Tujuannya rasional, supaya pesantren tetap survive fleksibel terhadap
ruang dan waktu dengan tetap menjujung tinggi local wisdom yang sudah tertanam
pada pesantren sejak dahulu. Karena bagaimanapun juga pesantren sebagai
pelestari budaya dan tradisi baik ke-Islaman maupun lokal diharapkan menerapkan
fungsinya dengan baik. Meskipun berjalan di tengah-tengah era perubahan sistem.
Atau bahkan perubahan yang terjadi pada pola pikir manusia (Mukhibat, 2015).
Langkah Survive Pesantren
Terlepas dari itu semua, langkah-langkah survive di tengah derasnya arus
revolusi yang bisa menyeret pada kemrosotan peran dan budaya lokal pesantren
maka, diperlukan sebuah alternatif sekaligus inovasi yang boleh dikatakan
bersesuaian kiblat teknolgi, yaitu efektif, kalkulatif, dan rasional. Hemat penulis,
langkah yang aplikatif ramah terhadap kondisi dengan tidak mengubah sistem yang
telah mapan. Yang mana local wisdom tetap terlestarikan meskipun mengalami
revolusi.
Berdasar hal tersebut penulis merencanakan “digitalisasi pesantren” dengan
sebuah aplikasi PPM (Portal Pesantren Mahasiswa). Aplikasi ini menjadi alternatif
sekaligus inovatif dalam bidang sistem informasi dan berimplikasi pada promosi
dan jaringan. Krismiaji (2015) menyebutkan sistem informasi ialah cara-cara yang
diorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, menyimpan serta
menbendalikan data kemudian memberikan output laporan informasi sedemikian
rupa sehingga suatu lembaga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan Aplikasi PPM (Portal Pesantren Mahasiswa)
Aplikasi PPM merupakan aplikasi android yang akan dibuat dengan
beberapa software yaitu, Android Studio, Appsgeyser, Corel Draw, dan Photoshop.
Android Studio digunakan untuk merancang aplikasi sedangkan untuk tampilan dan
publikasi berita menggunakan bantuan Appsgeyser. Gambar logo aplikasi PPM
seperti di gambar 1.
 |
Gambar 1. Desain
logo PPM (sumber
: Dokumen Pribadi) | | |
Struktur Navigasi aplikasi atau rancangan gambaran hubungan
dan alur yang dijalankan dari suatu
menu ke menu lainnya merupakan struktur navigasi hirarki. Adapun tampilan
pertama dari aplikasi
ini ditunjukka pada gambar
2.  |
Gambar 2. Tampilan
awal PPM (Sumber: Dokumen Pribadi) |
Aplikasi PPM akan ditampilkan empat menu utama, meliputi:
- Home, berfungsi sebagai tampilan awal saat memasuki
aplikasi dengan mengisi identitas
admin melalui username dan password. Setiap orang bisa mendaftar sebagai
admin atas nama perseorangan.
- Berita, berfungsi
menampilkan berita acara pesantren, ataupun informasi lain yang dilengkapi dengan kolom like dan komentar.
Pengunggahan berita hanya bisa dilakukan oleh server
masing-masing pesantren.
- Kampus,
berisi daftar kampus yang telah disetting oleh server lengkap dengan maps dan berita lintas pesantren
dalam jaringan kampus ini. Pada menu
ini, setiap kampus akan menampilkan semua pesantren yang jadi rekomendasi bagi mahasiswa. Sub menu
berikutnya setiap pesantren akan manampilkan
profilnya masing-masing sekaligus
akan memberi kontak daan informasi
pendaftarannya.
- Buku Panduan,
berisi berisi informasi penjelasan tentang aplikasi dan layanan bantuan.
Aplikasi PPM membutuhkan data daftar nama Universitas, daftar
pondok pesantren yag menerima
mahasiswa sebagai santrinya serta jarak pesantren dari kampus. Data tersebut kemudian diolah dan dikelompokan
berdasarkan jangkauan terdekat.
Misalnya, UIN Walisongo Semarang dengan daftar pondok pesantren mahasiswa di sekitar kampus
antara lain pesantren
Al Qur’an Al Masthuriyah, Bina Insani,
Pesantren Aziziah, Ma’had Walisongo, dan beberapa pesantren lainnya. Maka dalam aplikasi tertera pada pilihan
UIN Walisongo akan muncul beberapa daftar pesantren, seperti pada gambar 3.
 |
Gambar 3. Pesantren lintas
kampus (Sumber: Dokumen
Pribadi) |
Perbandingan dan Peluang
Aplikasi PPM akan dipubliksikan pada Playstore.
Sejauh pengamatan penulis menemukan beberapa aplikasi
sedikit serupa degan konsep PPM seperti Traveloka,
Ticket, Mamykos dan Booking. Aplikasi tersebut berkaitan dengan sector pariwisata dan penginapan. Akan tetapi terdapat
perbedaan mendasar dengan
aplikasi PPM, yakni ranahnya PPM merupakan ranah pendidikan dan sosial pesantren, sedangkan pada aplikasi
yang disebutkan hanya memiliki fitur informasi pemesanan tiket dan penginapan. Nilai kemanfaatan PPM lebih besar karena menyediakan informasi lengkap dengan
berita dan agenda-agenda yang sedang berlangsung
dan tentunya juga bisa memesan “tiket pendaftaran” sebaagi santri melalui
kontak admin yang tertera pada profil masing-masing pesantren. Setiap akun bisa bertanya melalui komentar pada berita, baik yang di
lintas kampus ataupun di menu
berita yang lintasnya lebih luas. Hal ini menjadikan pengguna akan mengetahui lebih detail mengenai
profil pesantren. Nilai keunggulan atau peluang PPM antara lain dalam Tabel 1.
Tabel 1. Peluang PPM
No.
|
Peluang PPM
|
Alasan
|
1
|
Tidak terikat ruang dan waktu
|
PPM berbasis aplikasi Android
bisa diakses dengan jarak
jauh
|
2
|
Diakses banyak Mahasiswa baru
|
PPM memberi informasi seputar keberadaan Pesantren sekaligus jangkauan dengan
kampus
dan ramah
kondisi terhadap pandemi
|
3
|
Mempunyai nilai inovasi
|
Belum ada jaringan digital antara pesantren baik tingkat wilayah ataupun Nasional berbentuk aplikasi
|
4
|
Mempunyai nilai
survive
|
PPM hadir
menyesuaikan perkembangan
|
5
|
Tetap bisa digunakan dalam jangka
panjang
|
Sasaran pengguna PPM selalu
ada tiap tahun, karena setiap tahun juga ada Mahasiswa baru
yang butuh informasi ilmu dan tempat tinggal
|
6
|
Bernilai solutif
|
Memberikan informasi lengkap dengan postingan berita
|
7
|
Sarana ukhwah dalam dakwah digital
|
Menyedikan ruang antar pesantren dalam lingkup wilayah hingga nasional
|
Aplikasi PPM menampilkan berita-berita acara yang diposting di menu berita oleh server pesantren. Sehingga
dapat terbaca oleh banyak admin. Dalam ruang ini pesantren bisa terbantu mempublis informasi dan saling
menjaga
eksistensi dengan pesantren yang lain. Terciptalah ukhwah
islamiah sebagai bentuk
harmonisasi seklaigus sebagai
fastabiqul khoirot pada agenda-agenda yang diberitakan di PPM.
Demikian, PPM tidak ditemui unsur merugikan bagi pesantren. Justru
berbalik, pihak pesantren bisa memanfaatkan ruang PPM sebagai sarana
promosi dan mengenalkan identitasnya
pada yang lain. Begitu juga oleh pengguna, akan menerima kemanfaatan memperoleh informasi dari jarak jauh.
Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Untuk menyukseskan aplikasi PPM diperlukan langkah stategis menjalin relasi dengan berbagai pihak pesantren
sekaligus promosi. Pertama, mengenalkan PPM pada santri-santri di pondok pesantren supaya menggunakan aplikasi
ini untuk mengetahui informasi seputar pesantren
mahasiswa di luar. Santri-santri bisa memberikan dukungan
pada pesantrennya saat memberitakan agenda dengan meberikan
like dan komentar menu berita.
Kedua, aplikasi ini dikenalkan kepada para mahasiswa
yang menjadi panitia
pelaksana penerimaan mahasiswa
baru guna memberitahu kepada calon-calon mahasiswa yang masih kebingungan mencari informasi lengkap
keberadaan pesantren. Aplikasi
ini bisa disebarkan pada grup sosial media para calon mahasiswa. Dengan begitu aplikasi
ini akan banyak digunakan dan memberi kemanfaatan pada pengguna.
Dari pemaparan di atas, PPM diharapkan menjadi solusi efektif dan juga inovasi baru yang memberikan ruang
jaringan antar pesantren mahasiswa. Baik jaringan
antar pesantren lintas area kampus ataupun lintas nasional. Setidaknya PPM memberikan kontribusi dalam mempererat
ukhwah antar pesantren melalui berita
acara dengan saling menjaga eksistensi, sekaligus menjadi ruang terciptanya harmonisasi dunia kampus dan dunia
pesantren. Terlebih, PPM menjadi salah satu
langkah untuk survive dalam rangka akselerasi transformasi digital agar
dunia pesantren tidak terdisrupsi dengan adanya era
revolusi.
Penulis
merupakan Alumni Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Masthuriyah Semarang - Juara Harapan 2 Cabang Lomba Esai Festival Santri
Nasional 2021 CSSMoRA UIN Alauddin Makassar
0 Komentar