Baru

6/recent/ticker-posts

Like Ponpes (Literasi Keuangan di Pondok Pesantren) dalam Mewujudkan Santri Melek Finansial Guna Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

Oleh: Ainul Huda

Peran Pesantren dalam Peradaban Bangsa

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara muslim terbesar dunia. Dari data World Population Review, jumlah penduduk muslim di tahun 2020 mencapai 229 juta jiwa atau 87,2% dari total populasi. (Kormen, 2020). Dari data tersebut Indonesia memiliki peluang dalam memajukan negara, salah satunya dalam aspek ekonomi, yakni ekonomi syariah. Selanjutnya, dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia harus bisa menangkap potensi besar pada ekonomi dan keuangan syariah. Sebab ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya diminati oleh negara mayoritas penduduk Muslim, tapi juga negara lain seperti Jepang, Thailand hingga Amerika Serikat (AS). Selain itu, akselerasi percepatan pengembangan ekonomi syariah sebagai bagian dari transformasi menuju indonesia maju dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global.

Selanjutnya, dalam The State of the Global Islamic Economy Report 2018/2019 melaporkan besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal umat Islam di dunia mencapai USD 2.1 triliun pada tahun 2017 dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai USD 3 triliun pada 2023. Meskipun Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, namun tidak dapat dipungkiri juga bahwasanya Indonesia belum dapat berperan secara optimal dalam memenuhi permintaan ini. Pada The Global Islamic Economy Index 2018/2019, Indonesia tercatat berada di posisi ke-10 sebagai produsen produk halal dunia. Hal tersebut dapat lebih ditingkatkan lagi jika masyarakat Indonesia memiliki literasi ekonomi syariah yang tinggi. Sebab, ketika hal ini telah terwujud maka timbullah kesadaran bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat mengambil peran dengan cara turut menyukseskan segala bentuk aktivitas perekonomian berbasis syariah baik itu sebagai pelaku produsen maupun konsumen.

Pesantren dapat menjadi wadah yang tepat dalam hal peningkatan pemahaman literasi ekonomi syariah. Dapat dilihat bagaimana peran pesantren dalam mensyariah kan ekonomi umat maka pesantren dapat menjadi agen perubahan sosial di bidang ekonomi syariah. Pengembangan ekonomi ini sebagai bagian dari rekayasa sosial agar tercipta masyarakat yang ideal sesuai ajaran Islam yang selama ini diupayakan oleh pesantren. Ditambah lagi dengan adanya laboratorium bisnis ekonomi berbasis syariah yang telah teraplikasikan seperti perpustakaan koperasi, dan sebagainya merupakan praktek riil teori ekonomi syariah dalam hal aktivitas ekonomi.
Meskipun ekonomi syariah telah teraplikasikan di dalam pesantren secara struktur dan kelembagaan ( hanya berkutat di bagian pengurus dan tata usaha saja) maka dapat dikatakan pengenalan ekonomi syariah di dalam pesantren masih belum cukup. Ekonomi syariah harus menyentuh seluruh komponen di dalam pesantren termasuk masyarakat pesantren dalam hal ini yakni santri. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis memberikan solusi melalui esai ini yakni LIKE PONPES (Literasi Keuangan di Pondok Pesantren ) Dalam Mewujudkan Santri Melek Finansial Guna Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia.

ISI

Literasi keuangan atau lebih populer dengan sebutan literasi finansial merupakan salah satu literasi dasar yang menawarkan seperangkat pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif untuk kesejahteraan hidup sekaligus kebutuhan dasar bagi setiap orang untuk meminimalisasi, mencari solusi, dan membuat keputusan yang tepat dalam masalah keuangan. Dengan diterapkannya Literasi finansial di dalam pondok pesantren, maka akan menciptakan santri yang melek secara fianansial. Santri dapat dijadikan sebagai amunisi untuk pembentukan dan penguatan sumber daya manusia sehingga dapat menjadi santri yang kompeten, kompetitif, dan berintegritas dalam menghadapi persaingan di era globalisasi dan pasar ebas sekaligus sebagai warga negara dan warga dunia yang bertanggung jawab dalam pelestarian alam dan lingkungan dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan kesejahteraan.

Adapun aktivitas yang dijalankan LIKE PONPES ini yakni :

  •  Melalui Literasi Keuangan di Pondok Pesantren (LIKE PONPES), santri akan memahami proses transaksi ekonomi dan beragam jenis praktiknya, berbagai pengertian alat tukar, barang, dan jasa.
  • Memperbanyak bacaan mengenai literasi finansial (khususnya berbasis Syari’ 
  • Santri diperkenalkan mengenai sumber daya ekonomi (earning) Sumber daya alam (SDA). Potensi mengenali dan menggunakan SDA untuk kesejahteraan dan kemak- muran bersama. Sumber daya manusia (SDM). SDM untuk mata pencaharian/profesi untuk pemenuhan kebutuhan dasar. gaya hidup ugahari (moderasi) sekaligus memberikan materi Ilmu konsumen, baik itu di Madrasah maupun di Asrama.
  • Santri diperkenalkan mengenai konsep menyimpan (saving) dalam terminologi tradisional dan modern, berupa Menabung di Bank K
  • onvensional maupun Syari’ah, Asuransi (memberikan pengenalan berbagai jenis asuransi berbasis Syari’ah), Investasi (memberikan pengenalan berbagai jenis Investasi seperti Saham, Reksadana Syari’ah, dan Obligasi).  
  • Santri diperkenalkan mengenai konsep berbagi (sharing) dengan berbasis pada kearifan lokal, ajaran agama, dan negara yakni amal dan pajak.
  •   Santri diperkenalkan mengenai konsep mengenai praktik tidak baik dan kejahatan finansial seperti Korupsi, Rasuah, Investasi bodong dan berbagai jenis kejahatan finansial lainnya.  
Ketika hal diatas telah diimplementasikan baik secara teori maupun praktik maka akan menghasilkan santri yang melek finansial. Selain itu secara perlahan memungkinkan adanya peningkatan indeks literasi finansial sebagaimana dapat dilihat dari survei yang dilakukan oleh lembaga keuangan nasional dan internasional, seperti lembaga Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Dunia (World Bank). Hal ini juga berdampak pada gaya hidup santri khususnya pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, dan berimbang, Meningkatnya penggunaan berbagai produk jasa keuangan khususnya berbasis syari’ah, seperti bank, asuransi, investasi, dan berbagai produk jasa keuangan lainnya.

Dampak yang tak kalah penting yakni masyarakat pesantren Konsumen yang kritis, cerdas, dan bertanggung jawab. Masyarakat dapat memilih dan memilah produk dan jasa yang akan digunakan serta melahirkan produk dan layanan ekonomi yang berkualitas, termasuk lebih memprioritaskan produk lokal (termasuk pengembangan UMKM Pesantren berbasis syariah, sehingga terjadilah peningkatan produksi dan konsumsi produk lokal yang menguatkan perekonomian nasionam untuk memakmurkan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
 

PENUTUP

Keberagaman konsep dan praktik literasi finansial berbasis kearifan lokal yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan ekonomi Syariah. Dengan diterapkannya Literasi finansial kepada santri maka akan meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya sebagai amunisi untuk pembentukan dan penguatan sumber daya manusia sehingga dapat menjadi santri yang kompeten, kompetitif, dan berintegritas dalam menghadapi persaingan di era globalisasi dan pasar bebas sekaligud sebagai warga negara dan warga dunia yang bertanggung jawab dalam pelestarian alam dan lingkungan dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan kesejahteraan.  

Penulis merupakan Alumni Pondok PesantrenAs'adiyah Pusat Sengkang dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Juara Harapan 1 Cabang Lomba Esai Festival Santri Nasional 2021 CSSMoRA UIN Alauddin Makassar

Posting Komentar

0 Komentar